Sabtu, 27 September 2014

Cerpen Fiksi - Menara I'm First Loving

Menara Eiffel


Di sebuah tempat yang romantis dan indah…
Salah satu Negara di Eropa
Dimana Menara Eifel berdiri…
Negara Paris adalah Negara yang sangat indah apalagi dengan Menara Eiffelnya yang semakin memperindah Negara Eropa ini. Disinilah aku dibesarkan aku ini adalah keturunan Paris – Indonesia.. Ibuku bernegara Paris sedangkan ayahku bernegara Indonesia..  Aku memutuskan untuk tinggal bersama ibuku di Paris, walaupun ayah dan ibu belum pisah tapi aku tak bisa begitu saja meninggalkan Paris tempat aku dibesarkan. Ayahku ditugaskan untuk ke Indonesia, ada perusahaan kakek yang harus ayah tangani. Apalagi Paman Edfard yang tinggal di AS tak bisa begitu saja meninggalkan Amerika karena dia sedang menanggung beban yang sangat berat.
Di Negara Paris inilah aku menjalani masa lalu yang indah namun kelam. Indah karena banyak kesenangan daripada kesedihan namun kelam karena banyak masalah yang timbul setelah kesenangan itu, apalagi tentang masalah hati yang tak bisa dielakkan.
Sejenak aku  merenungkan diri di balkon kamarku yang menghadap langsung ke Menara Eifel. Menara itu adalah saksi cintaku kepada Jesse. Laki – laki primadona disekolahku.
Saat itu aku adalah murid baru karena sebelumnya aku Home Schooling. Aku masih bingung dengan keadaan sekolah di Paris walaupun aku sudah tinggal 15 tahun di Paris. Ya sekarang umurku sudah 17 tahun. 1 tahun aku berpacaran dengan Jesse namun baru kali ini masalah hatiku itu datang. Dan sudah 1 tahun aku tidak bertemu dengan Jesse. Aku berusaha menghubunginya namun itu hanyalah sia – sia. Mungkin Jesse sudah berganti nomor atau mungkin sudah pindah ke Negara lain. Mungkin juga dia sekarang sedang bersama Exa (read : baca selanjutnya di cerita). Saat itulah muncul masalah hatiku. Masalah hati yang tak pernah ku rasakan sebelumnya. Perasaan sedih, kecewa, menyesal, galau, dan kehilangan semangat untuk hidup. Namun apa boleh buat dalam hidup penyesalan selalu di akhir.
Pada saat itu…
Tak sengaja aku ditabrak oleh laki – laki tinggi, putih dan tampan. Yang kukenal laki – laki itu adalah Jesse.
“Maaf. Aku tak melihatmu, sekali lagi maafkan aku!” ucap Jesse. Aku masih terdiam merapikan buku dan merapikan bajuku yang agak berantakan setelah ditabrak oleh Jesse.
‘Ternyata dia sangat sopan hanya saja dia terlalu ceroboh dalam bertingkah. Yang benar saja jalan selebar ini dia masih saja menabrak seseorang’ begitulah kata yang aku batin. Memangdi sekolah ini jalanan umumnya selebar 2 meter bukankah jalan yang lebar? Namun  mengapa ada siswa yang ceroboh sampai menabrak siswa yang lain.
“Hey, maafkan aku. Mau kah kau memaafkanku?” Tanya sekali lagi Jesse. Membuyarkan lamunanku
“Ya oke oke. Aku maafkan! Hay kau orang yang aneh” kataku padanya
“Aneh? Aneh kenapa?” tanyanya
“Bukankah ini jalan yang lebar? Lebar sekali malah!” ucapku dengan berjalan ke tempat tujuanku kantor guru. Sepertinya dia tak menjawabnya.
*
Cukup lama aku berjalan mancari kantor guru akhirnya aku sampai di tempat itu. Dan kahirnya aku temukan juga.
“Bisa saya bantu?” Tanya salah satu guru yang sangat ramah dan kukenal dia adalah guru yang mengurusi tentang data – data siswa keluar sekolah dan masuk sekolah (read : murid baru).
“Tentu. Saya adalah Andrea Diana Licia. Murid baru disini!”ucapku dengan santai namun tak terlalu santai
“Oh, Andrea. Anda kami tempatkan di kelas 12 MagicalIPA” jawab guru itu
“12 MagicalIPA? Apa itu?” aku bingung dengan nama aneh kelas itu
“Baik di sekolah ini masing – masing tingkat terdapat 4 kelas pertama Magical, kedua Leonard, ketiga Morten, dan keempat Silica” jawab guru itu. Memang nama kelas yang aneh.
“Kenapa dinamakan semua itu?” tanyaku lagi
“Baik. Semua nama itu adalah nama guru yang popular di sekolah ini dan guru terbaik yang dimiliki sekolah ini!” ucap guru tersebut panjang lebar.
“Ting…tong..ting….tong” bunyi bel berbunyi
“Maaf bu saya harus segera mencari kelas itu! Dan terimakasih atas informasinya!” ucapku dengan tersenyum manis pada Miss Fatma, guru pengurus data murid itu.
“Kelasmu berada di depan air mancur!” teriak Miss Fatma padaku aku mendengar teriakan itu. Aku tersenyum mendengarnya dan mempercepat langkahku.
*
Akhirnya aku berdiri tepat di depan air mancur sekolah yang sangat indah. Ku lihat disekelilingnya dan melihat ujung dari air pancur itu dan kulihat ujungnya menghadap kearah selatan jadi aku hanya perlu berbalik dan itulah kelasku.
“Permisi, Miss. Maaf saya terlambat!” ucapku kepada Miss Hellen. Dia adalah guru IPAku dan sepertinya dia tahu kalau aku adalah murid baru, karena sempat ku bertemu dengannya untuk menanyakan dimana meja Miss Fatma, guru pengurus data murid.
“Oh! Tak apa karena kau murid baru! Kemarilah dan perkenalkan dirimu!” ucapnya padaku. Aku berjalan perlahan – lahan sesekali melirik kesana dan kemari ku lihat ekspresi mereka ada yang senang dan ada yang tidak suka. Terutama tatapan devil Exa, Milli, dan Aysya. Kulihat matanya dan aku mampu membacanya, dia seperti melihat lalat yang berkeliaran dan harus dihabisi secepatnya. Namun aku tak tahu mengapa dia menatapku dengan maksud seperti itu. Aku baru tahu setelah Jesse menjelaskannya saat umur pacaranku dengannya menginjak Annive11years.
“Hai. Namaku Andrea Diana Licia. Kalian bisa menyebutku Dian, atau Lica!” kataku dengan melihat teman – teman kelas dan wajah yang taka sing tersenyum saat kutatap wajahnya. Dia adalah Jesse.
“Baik. Lica kau duduk dengan….dengan Seyla” ucap guru itu. Kusegera mendatangi Seyla. Dia adalah gadis yang cantik, dengan bibir seksi, mata seksi dan rambut panjang tergerai. Rupanya di belakangku adalah laki – laki menyebalkan itu Jesse.
“Sekarang kita menuju pelajaran perhatikan dengan baik karena ini sangat penting. Jika kalian tidak bisa dan tidak jelas bisa Miss ulangi lagi untuk kalian. Jangan takut untuk itu!” Miss Hellen, sudah kuduga sekolah diparis memang mempunyai cirri khas terutama Global Science School, itulah nama sekolahku. Kebanyakan disini adalah calon doctor dan professor. Miss Rika sudah mengatakan itu padaku karena dia adalah guru Home Schoolingku sekaligus guru di Global Islamic School yang akan mengajarkan padaku tentang IPA FIS sedangkan Miss Hellen IPA BIG. IPA BIG yang pelajaran aku suka.
*
Bel istirahat berbunyi. Miss Hellen segera meninggalkan kelas.
“ssstt…ssttt” terdengar suara yang aku kenal namun juga aku ragu untuk berpaling, kalau saja dia bukan memanggilku aku akan sangat malu.
“sssttt…stttt Lica kau sombong sekali” ucap laki – laki. Aku menoleh Karena terkejut, rupanya dia memanggilku
“Maaf, aku tak tahu jika kau memanggilku, lagi pula kan aku punya nama Lica atau Dian..” ucapku tak kalah sewot dengan Jesse. Ya laki – laki yang memanggilku adalah Jesse.
“Mau ke taman? Aku tak punya teman!” ucapnya. Entah mengapa hatiku berdegub sangat kencang. Apakah ini CINTA! Aku takut jika itu CINTA akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagiku dan ternyata itu benar CINTA masalah bagiku.
“Tunggu bagaimana dengan Seyla?” tanyaku kembali sambil melirik wajah Seyla berharap dia mau mengajak ke suatu tempat asalkan jangan bersama Jesse. Namun Dewi Fortune tak berada dipihakku
“Maaf, aku ada urusan” jawabnya segera ke arah perpustakaa meninggalkanku yang sedang duduk seperti patung.
“Hey, mau ke taman tidak?” Tanya Jesse lagi. Kali ini dengan terpaksa aku mengikuti kemauannya. Jesse menarikku dengan lembut menuju taman. Ku lihat tatapan lagi. Tatapan Exa yang melotot lebih kejam dari tadi. Aku takut segera kutundukkan mukaku ke bawah.
*
Di taman…
Sekolah yang nyaman pikirku. Memang nyaman, sejuk dan menyenangkan apagi sekolah dengan taman yang luas layaknya lapangan sepak bola itu. Aku duduk di sebelah utara menghadap ke selatan. Dan kulihat Exa, Mili dan Aysya. Sepertinya Exa adalah pemimpin genk yang gak jelas itu.
“Jess, siapa mereka?” ucapku dengan mengangkat wajahku ke atas karena tingginya badan Jesse.
“Oh, dia adalah Exa, Mili dan Aysya.” Ucapnya dengan tenang
“Mengapa mereka melihatku dengan tatapan itu?” tanyaku lagi karena sebenarnya aku risih diperlihatkan seperti itu apalagi apa yang istimewanya denganku?
“Tenanglah memang aura mereka seperti itu jangan dikhawatirkan!” lagi lagi Jesse menjawab pertanyaanku dengan tenang.
*
2 bulan sudah aku bersama Jesse bukan sebagai pacar namun sebagai sahabat yang mengerti perasaan masing – masing. Walaupun aku sudah tahu kalau Jesse menyukaiku, begitu juga aku, namun aku harus menunggu agar Jesse menyartakan perasaaannya terlebih dulu.
Hingga akhirnya …
HPku berbunyi tanda pesan masuk kulihat dan kubaca.
From : Jesse – Honey
Ku tunggu kau di bawah Menara Eiffel tapat pukul 08.00 malam.
Aku tak suka jika disuruh menunggu lama – lama
Jadi jangan kecewakanku dan jangan terlambat.
Aku membaca pesan dari Jesse dengan berteriak. Dan aku sangat senang. Kulirik pada jam dinding ku kulihat jam 07.30 malam.
“Astaga, aku harus bersiap – siap!” omelku karena aku tak mau melewatkan moment terindahku di bawah Menara Eiffel bersama Jesse.
*
Dibawah Menara Eiffel kulihat laki – laki memakai jaket yang sangat bagus. Dia adalah Jesse.
“Hey!” teriakku pada Jesse
“Hey, tak kusangkah gadis secerewet kamu bisa disiplin!” ucapnya meledekku
“Enak aja! Aku memang disiplin!” ucapku membesar – besarkan diriku. Walaupun sebenarnya aku memang cerewet.
“Okey..okey gadis disiplin kita ke atas yuk!” ucapnya dengan menarik tanganku. Aku sangat takut dengan ketinggian sehingga ku tolak ajakannya.
“maaf Jess, aku takut ketinggian!” ucapku
“Tak apa Lica, aku disini tenang saja!” ucapnya. Rayuannya itu berhasil menaklukanku sehiingga aku seperti tanpa sadar menyetujui ajakannya.
*
Di atas Menara Eiffel…
Baru kali ini aku berani ke atas Menara Eiffel. Tentu saja dengan bantuan Jesse. Disana aku melihat bintang – bintang dengan teropong. Entah kemana Jesse pergi namun aku sedang asyik melihat bintang yang sangat cantik.
Ketika aku senang melihatnya, di sana di lensa teropong ku lihat bintang yang sangat bersinar seperti bintang itu sangat dekat. Setelah kuperbesar rupanyaa itu bukan bintang melainkan berlian. Berlian? Bagaimana bisa ada berlian di lensa teropong? Batinku. Ku menoleh ke belakang sudah ada Jesse dengan tangan membawa berlian itu. Bukan berlian melainkn cincin berlian yang sangat indah.
“Jesse? Apa ini?” tanyaku. Aku berusaha tidak tahu apa maksudnya. Namun sebenarnya aku tahu maksud dari Jesse.
“Ini hadiah untuk seseorang. Dan aku ingin kau memberikan pendapat tentang cincin ini” ucapnya. Aku sempat kecewa dengan jawaban Jesse. Aku takut kalau bukan aku seseorang itu melainkan orang lain yang dia cintai. Bukan aku yang dia cintai.
“Kalau begitu siapa seseorang itu?” tanyaku dengan penasaran
“Dia adalah bintang dihatiku. Dia adalah bintang yang sangat terang mengalahkan bintang kejora. Dia yang berhasil membuatku jatuh cinta dan dia juga yang berhasil merebut hatiku!” ucapnya dengan romantic. Entah sejak kapan Jesse menemukan kalimat itu. Aku mengakuinya dia sangat jado masalah Rayuan bukan CINTA!
“Ayolah Jesse, siapa seseorang itu!” ucapku dengan nada penasaran sangat penasaran sangat sangat sangat.
“Dia adalah Andrea Diana Licia” jawabnya dengan memalingkan wajah ke atas mengamati kumpulan bintang – bintang yang sangat indah. Aku masih tak percaya apa yang sedang dia katakana. Aku hanya terdiam ikut mamandangi bintang – bintang.
“Kau adalah orangnya Lica!” ucap Jesse
“Kau tak bercanda bukan Jesse?” tanyaku karena Jesse terkenal sangat playboy.
“Aapakah dari raut muka aku sedang bercanda?” tanyanya meragukan wajahnya. Padahal dia sudah sangat serius dan perlu mengumpulkan keberanian untuk menyatakan cintanya padaku.
“Tidak.” Jawabku aku tak berani menatapnya. Sinar dari matanya yang akan membuatku seperti tersihir ke dalam dunia cintanya.
“Maukah kau jadi pacarku Andrea Diana Licia?” tanyanya sekali lagi. Kulihat wajahnya, wajahnya terlihat berharap aku mau menjadi pacarnya. Dan aku menuruti kemauannya untuk menjadi pacarnya. Aku dan Jesse jadian pada tanggal 1 Juni pukul 09.00 malam. Saat itu aku masih di dalam kawasan Menara Eiffel namun bukan diatas melainkan berada di taman. Setelah dari atas Menara Eiffel tersebut ketika aku dan Jesse di taman, seakan dunia ini milik kita dan waktu akan berhenti. Kita akan melewati masa – masa bersama – sama.
*
Keesokan harinya…
Ketika aku di sekolah..
Aku berjalan menyusuri jalan yang lebar itu dan berhenti di depan kelas 12 MagicalIPA. Kelasku! Kulihat disana sudah ada Exa, Mili, dan Aysya. Sama seperti 2 bulan yang lalu. Raut muka mereka sangat tak menyenangkan. Namun ketika melihat ke belakang muncul Jesse. Dia sangat tampan. Tak salah jika Jesse adalah primadona di sekolah.
“Hey! Kenapa tak masuk” tanyanya mendekatiku. Dia rupanya sudah tahu bwahwa kau hanya berdiri didepan pintu kelas 5 menit yang lalu tanpa masuk ke dalam kelas.
“Tidak! Hanya menunggumu” ucapku. Aku tak punya alasan lain. Bahkan untuk alasan tatapan Exa, Mili, dan Aysya pun aku tak mampu. Takut jika Jesse, akan memarahiku. Marah karena apa yang dia takuti? Selama dirinya (read : Jesse) berada disampingku. Sejak dia mengatakan itu (read: 1 bulan yang lalu) aku serasa di dunia ini tak ada hantu tak ada vampire dan semacamnya.
“Kalau begitu kita masuk!” ucapnya. Melihat aku masuk ke kelas bersama Jesse. Exa, Mili, dan Aysya keluar dari kelas. Aku tak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Bahkan aku pun sampai sekarang belum pernah bicara dengannya. Bicara saja tidak apalagi berkenalan?.
*
3 bulan hubunganku dengan Jesse sangat menyenangkan. Walaupun aku selalu dihina oleh Exa, Mili dan Aysya. Dihina dihina dihina itulah sarapanku waktu di sekolah. Ceritanya begini :
Sudah 3 bulan aku sekolah di Global Sience School. Rupanya Exa, Mili dan Aysya selama 3 bulan itu membuat rencana bagaimana aku bisa keluar dari sekolah ini.
Aku duduk di depan air mancur. Aku duduk bersama Seyla. Teman akrab yang sering kuajak dia curhat. Curhat tentang Jesse, tentang keluargaku, tentang Mila, Exa, dan Aysya, bahkan tentang temanku di Twitter. Selama aku sekolah di GSS banyak followers yang masuk terutama Jesse. Dia telah menfollow twitterku saat pertama dia menabrakku. Begitu juga Exa, Mili dan Aysya aku yang memfollownya. Mana mungkin mereka menfollowku?,
Saat kami bercanda tawa, Exa, Mili dan Aysya menghampiriku dengan Seyla. Kupikir awalnya mereka baik – baik namun lama – kelamaan dia menyiramku dengan air di air mancur. Kejadian yang tak kuduga. Mungkin mereka sengaja atau mungkin tidak. Yang pasti aku tahu mereka sangat tidak suka akan kehadiranku.
“Apaan kalian?” ucap Seyla. Aku masih sibuk untuk menenangkan perasaan hatiku, karena aku sangat sangat shock.
“Apa? Gak terima? Aku minta kau Andrea Diana Licia jauhi Jesse. Sekarang juga!” ucap Exa sangat kejam aku tak tahu kalau mereka sangat tidak suka akan kehadiranku dalam dunia Jesse.
“Jauhi? Bukankah kalian yang seharusnya menjauhi Jesse.” Ucapku
“Kenapa kita? Kau yang datang pada kita untuk menghina dirimu sendiri!” ucap Mili. Rupanya dia sangat kejam daripada Exa, walaupun nampaknya dia sangat polos.
Aku tak menghiraukan ucapan mereka. Aku tak tahu apa yang mereka maksud! Aku tahu kalau Jesse adalah primadona sekolah, siapaun akan cemburu jika ada yang pacaran dengannya. Tapi apa boleh buat perasaan tak dapat dielakkan.
*
Saat pulang …
“Lica, mau pulang denganku?” ucap Jesse dengan mengendarai mobil Sport merahnya yang sangat keren itu.
“Okey!” ucapku. Aku tahu ini adalah kesempatan untukku menanyakan ada hubungan apa Jesse dengan Mili, Exa, dan Aysya.
“Jess, apa hubunganmu dengan Exa, Mili dan Aysya?” tanyaku saat di mobil yang atapnya terbuka itu.
“Kenapa kau tanyakan itu? Bukankah aku pacarmu?” tanyanya kembali padaku. Aku dibuat kesal oleh ucapannya itu
“Kau seharusnya jawab bukan bertanya kembali!” ucapku dengan kecewa
“Okeoke maaf. Maaf. Bukankah kau tahu bahwa aku dan mereka berteman? Teman satu kelas lagi!” ucapnya. Aku melihat wajahnya. Wajah yang menyimpan rahasia yang sangat besar.
Aku hanya terdiam mengamati jalan di depan.
*
8 bulan hubunganku dengan Jesse terus membaik. Walaupun terkadang Exa, Mili dan Aysya masih menghina dan membullyku aku akan tegar. Aku selama 8 bulan ini tak menanyakan lagi hubungan antara Jesse dengan Exa, Mili dan Aysya.
Namun waktu aku sedang ekstrakulikuler dance dan kebetulan aku dengan Exa, Mili dan Aysya adalah satu teman kelas dan teman ekstrakulikuler. Aku sangat senang dengan dance. Dance yang membuatku menjadi sekarang ini. Kedisiplinan tinggi dan semangat yang kudapat dari Jesse. Jesse memilih ekstrakulikuler yang harinya sama denganku. Aku yang menginginkannya untuk itu. Dan dia hanya menurut itulah yang aku suka dari Jesse, menurut.
“Aku mau ke lapangan basket dulu. Awas hati – hati saat dance” ucap Jesse. Dia memilih ekstrakulikuler basket yang berhari Rabu sama dengan dance hari Rabu. Dia sangat perhatian padaku.
“Bawel. Cepetan sonoh!” ucapku menggunakan bahasa yang baku bercampur tidak baku. Baku kugunakan saat sekolah dan tidak baku kugunakan saat ekstrakulikuler seperti ini. Memang itu aturannya di GSS.
*
Ekstra basket dan dance dimulai bersamaan.
Dance kali ini menjadi pemandu sorak sekaligus cheerleaders untuk pertandingan basket 2 bulan kemudian. Jadi aku dan Jesse satu member semangat satu sama lain. Kulihat Exa dia sepertinya ingin mengungkapkan padaku.
“Heh, kau. Dian atau Lica terserah lah itu. Aku mau bilang sesuatu!” ucap Exa. Sengaja tidak memakai kata Gue dan loe karena di GSS dilarang menggunakan kata seperti itu jadi harus Aku kamu, maka tak heran siswa lulusan GSS sangat sopan dan ramah kecuali mungkin Exa, Mili dan Aysya ini.
“Apa yang akan kau katakana. Jika itu tidak penting, aku ada urusan lain yang sangat penting.” Ucapku kepada Exa.
“Ini sangat penting. Ini adalah antara Aku, Mili, dan Aysya dengan kau dan Jesse”ucapnya dengan nada kecil. Mungkin agar Jesse tidak mendengarnya.
“Aku dan Jesse dengan kalian? Ada apa itu?” ucapku dengan berterik.
Jesse tentu saja mendengar ucapanku yang keras itu. Dan dia langsung mendekatiku.
“Ada apa Lica” ucapnya. Dari nadanya dia sangat gelisah dan takut. Aku bertambah yakin kalau ada sesuatu yang memang Jesse sembunyikan dariku.
“Tidak.. ini katanya Exa, ada sesuatu yang diomomgin, dan kebetulan ada kamu. Dan katanya ini menyangkut aku dan kamu. Apa ini Jesse? Apa kau tahu?” ucapku dengan nada tanda Tanya besar.
“Oh tidak ada apa – apa Dian!” ucap Exa. Tiba – tiba raut mukanya menjadi takut. Apa masalahnya Exa dengan Jesse?.
Exa lalu pergi ke ruang ganti cewek. Karena ekstra basket dan dance dibubarkan secara bersamaan. Aku pun pulang bersama Jesse.
*
Di rumah …
Ketika perjalanan pulang aku dan Jesse hanya terdiam. Aku tak tahu ada apa dengan Jesse, dan yang pasti itu adalah misteri hubunganku dengan Jesse. Jika tidak segera dipecahkan akan membawa masalah.
Di dalam kamarku aku masih termenung. Tentu saja memikirkan Jesse dan Exa. Untuk mengurangi beban pikiranku, aku putuskan untuk update di twitter. Aku rutin membuka twitter, walaupun kadang hanya 1 hari sekali. Aku juga punya akun BBM (invite 7D56M88L) nickname ku Andrea Diana Jesse. Aku sengaja memakai nama Jesse. Itupun sebagai kenangan karena aku tak menemukan Jesse lagi. Mungkin untuk selamanya. Akun BBMkupun di DC oleh Jesse. Aku tak tahu yang salah aku atau Jesse. Itu masih didalam oikiranku dan menjadi teka- teki hidup. Semakin ku ingin hilangkan semakin teringat semua kenangan indah itu.
Aku akhirnya membuka twitter dan membuka mention yang masuk. Astaga semua berasal dari teman sekelasku apalagi kebanyakan dari Exa. Aku memang 2 bulan ini tidak membuka twitter. Walaupun aku tulis membuka rutin twitter.
@Exa_Caessa sorry, Din. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Kamu kupikir inilah jalan keluarnya @AndreDianaJesse
@Exa_Caessa ini bukan salahku Din @AndreaDianaJesse
@JesseLica ini semua bukan kemauanku @AndreaDianaJesse
@Exa_Caessa apakah ini semua salahku? @JesseLica @AndreaDianaJesse
@SeylaAmanda mungkin bukan maksud kalian berbuat begitu @Exa_Caessa @JesseLica @AndreaDianaJesse
@MiliAnandita12 kenapa @Exa_Caessa ?
@AysyaLucky semoga kalian bahagia @Exa_Caessa @JesseLica @AndreaDianaJesse
Semua mention itu masuk 1 bulan yang lalu. Apa sebenarnya yang terjadi.
@AndreaDianaJesse
Apa yang terjadi? Tolong beritahu aku @SeylaAmanda @JesseLica @Exa_Caessa @MiliAnandita12 @AysyaLucky
Aku mencoba untuk menghubungi semua temanku itu namun tak ada satupun yang mengangkat.
*
Setelah kejadian itu 1 bulan aku tidak bertemu dengan Jesse dan Exa. Di sekolahpun aku hanya bertemu dengan Mili, Aysya dan Seyla. Tapi tidak bertemu dengan Jesse dan Exa. Apa yang terjadi. Saat itulah aku menjadi gadis pendiam. Pendiam karena terlalu memikirkan apa yang terjadi.
*
9 Bulan aku pacaran dengan Jesse. 2 Bulan Jesse dan Exa aku tak bertemu dengan mereka lagi. Aku masih berstatus sebagai pacar Jesse. Karena aku ataupun Jesse belum pernah mengatakan putus alhasil 2 bulan aku hubungan tanpa status dengan Jesse.
Handphone ku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Kuberharap pesan tersebut berasal dari Jesse ataupun Exa. Aku sangat rindu dengan Exa apalagi Jesse. Aku rindu tatapan mata Exa, dan aku rindu perhatian dan kekhawatiran Jesse padaku. Entah mengapa aku menjadi gadis paling mempunyai beban pikiran layaknya Presiden memikirkan Negara?
Aku membuka pesan tersebut. Tuhan mengabulkan do’aku. Pesan tersebut berasal dari Jesse.
From : Jesse Loving
Hey, Lica. Apa kabar? Maaf ya aku tak bisa bertemu denganmu selama 2 bulan ini. Dan sekarang aku ingin bertemu denganmu. Temui aku di atas Menara Eiffel tempat dimana kita dulu jadian. Kita masih pacaran bukan? Tolong temui aku. Sekarang juga!
Dengan segera ku berlari menuju Menara Eiffel.
*
Di atas Menara Eiffel kulihat Jesse. Aku sangat rindu padanya.
Aku ingat ini adalah tanggal 1 Juni ini tanggal aku jadian dengan Jesse. Ini adalah Annive11years.
“Jess, tolong jelaskan padaku tentang mention Exa, Mili, Aysya dan Seyla. Tolong Jess!” ucapku dengan menangis. Menangis karena haru bisa bertemu dengan Jesse lagi. Ah, Menara Eiffel kau sangat baik padaku.
“Okey, Lica. Aku dan Exa sudah bertunangan 1 tahun yang lalu. Tepatnya 1 bulan setelah kamu sekolah GSS.” Ucap Jesse.
“Lalu kenapa kau ingin aku jadi pacarmu? Tahu kah kau aku sangat menderita dengan Exa. Lalu kemana saja kau 2 bulan ini? Aku tak tahu jalan pikirmu Jess. Aku sekarang tahu makna dari tatapan Exa padaku. Dan aku tahu Exa begitu karena dia tahu aku akan sangat menderita jika tahu kau dengannya sudah bertunangan. Lalu sekarang aku kecewa padamu. Seharusnya kau jujur saja kalau kau sudah bertunangan. Maka aku tidak sakit hati seperti ini. Begitu juga dengan Exa dia tidak akan sakit hati!” ucapku dengan airmata menetes deras.
“Dengar Lica. Aku sudah tidak bertunangan lagi dengan Exa. Aku sekarang bebas berpacaran dengan siapa saja. Sebenarnya aku dan Exa dipaksa tunangan dengan Exa. Maka aku hars menurutinya. Masalah 2 bulan aku tidak muncul dengan Exa itu menyelesaikan jalan keluar untuk aku dan kamu Lica.” Ucap Jesse
“Untuk aku dan kamu? Bukankah Aysya memention kau dan aku? Semoga kalian berbahagia! Itu berarti kalian sudah menikah. Baiklah lupakanlah aku Jesse.” Ucapku dengan melangkahkan kaki menuju rumah dan meninggalkan Jesse begitu saja. Aku tak tahu jalan piker Jesse dengan Exa. Bagaimana bisa mereka mau menikah pada umur 16 tahun. Aku sangat tidak tahu apa yang mereka pikirkan.
*
1 tahun berlalu sekarang aku tidak memikirkan siapa – siapa. Tidak ada Jesse tidak ada Exa. Kalian adalah beban pikiranku sebenarnya. Sampai sekarang ini. Yang pasti kusudah coba melupakan kalian. 11 bulan merupakan bulan yang menyenangkan juga bulan penuh kedramatisan. SEMOGA KALIAN BAHAGIA.
@AndreaDianaJesse = kuubah nicknameku menjadi @Lica_Andrea.
Begitu juga di BBM kuubah dengan Andrea Lica.
Aku ingin melupakan semua kenangan itu. Kupikir Jesse dan Exa lebih mudah melupakanku daripada aku melupakannya. Namun itulah hidup ini seperti roda kadang dibawah dan kadang diatas. Dibawah kita akan sengsara penuh dengan kepedihan dan kesengsaraan, dan diatas itulah kita akan merasakan hidup yang menyenangkan. 1 tahun ini hidupku berada di bawah. Namun aku akan berusaha kembali ke atas.
Pada tanggal 1 Juni aku akan mengunjungi Menara Eiffelku. Siapa tahu Menara Eiffel itu akan membawa cinta kepadaku lagi. Bukan cinta Jesse, melainkan cinta siapapun itu.
 Bersambung .....

Rabu, 10 September 2014

Karya Sastra - Puisi

Selamat ... *selamat apa yah?kalo sobat buka waktu pagi ya selamat pagi, kalo siang ya selamat siang, kalo sore ya selamat sore,kalo malam ya selamat malam ..
gak usah basa basi cuuss kita langsung ke permasalahannya.

Pernahkah sobat mempunyai tugas untuk membuat puisi? saya percaya sobat semua pasti pernah ditugaskan untuk membuat puisi itu. Coba ikuti uraian saya, siapa tahu saya dapat membantu dalam memecahkan masalah sobat semua.

Puisi, salah satu karya sastra yang sudah mendunia dan dikenal oleh semua lapisan masyarakat. Puisi biasanya bersajak a - b - a - b. namun ada juga yang bersajak a - a - a - a atau a - a - b - b.
Berikut ini adalah contoh puisi

Alam Negriku

Tuhan, sungguh indah dunia ini,
CiptaanMu yang tak mungkin ada yang menandingi,
Saat berkembangnya teknologi
Akankah rusak bumi ini Tuhan?
Jika Iya, biarlah kami menjaga dunia ini
Biarlah kami melindungi diri kami 
di dalam bumi ini,
di bawah pengawasanMu yang berKuasa,
atas dunia dan seisinya
Saat ini kamilah yang menjadi
Penyebab rusaknya alam ini
Alam yang tak berdosa,
bantulah kami untuk memperbaikinya lagi 
Tuhan Yang Maha Esa
Terimakasih atas KuasaMu 
Dan Indahnya Negri ini Tuhan


Masa Depan

Sungguh tak bisa ku impikan
bagaimanakah masa depanku?
akankah baik atau akankah jelek?
Namun semua itu akan terjawab,
terjawab dengan apa yang telah kita kerjakan
bukan hanya untuk diri kita namun,
semua insan di dunia ini
jika kita mengasahnya
jika kita membaginya
justru akan lebih bertambah banyak
Itulah Masa Depan yang sebenarnya

Semoga 2 puisi tadi dapat membantu sobat 
dalam membuat puisi menjalankan tugas sobat di sekolah atau sekedar iseng saja. 
Terima Kasih telah Berkunjung.

Novel D'Angel Luna Torashyngu

Data Buku

Judul : D'Angel
Penulis : Luna Torashyngu
Jumlah Halaman : 248 halaman, 20 cm
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2008
Pernah diterbitkan Penerbit Cinta dengan judul Sweet Angel : The Pigeon
Resensi :
Novel D'Angel novel karangan Luna Torashyngu yang mungkin sudah terkenal dan sebagian besar penduduk Indonesia telah memiliki buku ini. Termasuk saya *curhat dikit ya :D.
Novel ini berisi tentang cewek yang sempurna karena gennya adalah buatan manusia atau disebut dengan Genoid. Tokoh utamanya bernama Fika gadis Genoid itu, dimana gadis itu adalah incaran CIA yang didalam novel tersebut disebut sebagai Bidadari. Fika jatuh cinta kepada Reza, namun Reza telah menghancurkan hatinya dengan menjebaknya untuk bertemu orang - orang yang tidak terkenal yang mengincarnya karena mengincar darahnya, yang mempunyai Genoid. Orang - orang tersebut mengincar darah Fika untuk membuat manusia prakarsa atau yang disebut manusia Genoid. Orang - orang tersebut sudah membuat 5 Genoid dan membutuhkan Genoid lagi yang lebih unggul dari kelima genoid sebelumnya dengan darah yang dimiliki Fika. 
Andika, muncul sebagai pahlawan bagi Fika. karena Fika telah dikejar oleh orang - orang tersebut. Andika tahu apa maksud mereka mengejar Fika. Lama - lama Andika rupanya juga seorang Genoid sama seperti Fika. Hanya saja lebih unggu Fika daripada Andika.
Fika seorang manusia yang sempurna, namun apakah manusia ada yang sangat sangat sempurna, kecuali Genoid?.. Genoid itulah yang menjadikan Fika jauh sempurna dari teman - teman (manusia) lain. 

Sekiranya begitulah cerita dan data tentang Novel D'Angel. Kalo ada yang salah atau kurang tepat, saya tunggu komentar anda. terimakasih telah berkunjung ke Blog Saya...

Biodata Dahlia Poland

Biodata Dahlia Poland

Nama Lengkap                  : Dahlia Poland
Nama Lain                           : Ule
Lahir                                      : 5 Maret 1997 Seminole County, Florida, Amerika Serikat
Pekerjaan                           : Artis
Tahun aktif                         : 2011 – sekarang
Agama                                  : Islam
Twitter                                 : @dahliapoland
Sinetron yang pernah dibintangi Dahlia :
a.       Putih Abu – Abu
b.      Monyet Cantik
c.       Kutunggu Kau di Pasar Minggu
d.      Benar – Benar Muslim
e.      Semangat Berjuara
f.        Ganteng – Ganteng Serigala
Film yang pernah dibintangi Dahlia :
a.       Operation Wedding
b.      Bukan Hanya Mata Ketiga
c.       Cinta Dalam Kardus

d.      17tahun ke Atas

Biodata Prilly Latuconsina

Biodata Prilly Latuconsina

Nama Lengkap                  : Anastasya Prilly Latuconsina
Nama Lain                           : Prilly Tasya
TTL                                         : Tangerang, 15 Oktober 1996
Pekerjaan                           : Aktris
Tahun Aktif                         : 2007 – sekarang
Saudara                                : Tasha Khalida (kakak)
                                                  Raja Latuconsina (adik)
Orang tua                            : Abdul Zakaria (ayah) dan Khalila Latuconsina (Ibu)
Agama                                  : Islam
Twitter                                 : @prillybie
Sinetron yang pernah dibintangioleh Prilly :
a.       Get Married The Series 2
b.      Hanya Kamu #Eaaa
c.       Hanya Kamiu #Eaaa 2
d.      Honeymoon
e.      Monyet Cantik

f.        Ganteng Ganteng Serigala

Ganteng - Ganteng Serigala

Ulasan Tentang Sinetron GGS
Sobat, siapa sih yang gak tahu sinetron GGS? Pastinya semua kalangan pasti tahu lah ya.. dari anak – anak sampai dewasa juga tahu.. coba aja sobat tanya ke orang tua sobat atau kakak adik sobat pastinya mereka menjawab tahu.. kalo ada yang jawab gak tahu berarti orang itu kurang update kalik.. yee bercanda oke mari kita mulai ulasannya..
GGS atau Ganteng Ganteng Serigala, sinetron yang mendapat rating 1 se-Indonesia yang diputar dalam channel SCTV. Sinetron yang dibintangi oleh aktor dan aktris Indonesia yaitu Kevin Julio, Jessica Mila, Prilly Latuconsina (Sisi) , Aliando Syarief(Digo), Dahlia Poland (Tea), Dicky Smash (Yasha), Michelle Joan(Leora) dan sederatan artis lainnya.
Kevin Julio yang berperan sebagai Tristan dan Jessica Mila berperan sebagai Nayla, gadis yang memiliki darah suci yang diincar oleh semua vampir. Yang tak diduga vampir tersebut adalah Tristan, Tea, Digo, Yasha dan Leora. Namun, yang tak disangka mereka berdua (Tristan dan Nayla) malah jatuh cinta. Cinta 2 dunia yee...
Okey balik lagi ...
Ricky Harun (Galang) sosok manusia serigala yang ditakdirkan untuk menjaga pemilik darah suci (Nayla). Namun, Galang justru jatuh cinta dengan Nayla. Tapi apa daya Nayla jatuh cinta kepada Tristan dan menganggap Galang adalah saudaranya sendiri, sehingga Nayla tak mungkin jatuh cinta dengan Galang, mereka sejak kecil sudah kenal, sehingga tak heran sudah mengenal satu sama lain.
Dahlia Poland (Tea) jatuh cinta kepada Galang, namun cinta mereka dilarang karena vampir tak diperbolehkan jatuh cinta kepada Serigala yang terkenal musuh bebuyutan dari dulu. Prilly Latuconsina (Sisi) rupanya jatuh cinta kepada Aliando Syarief (Digo), karena mereka saling cinta dan memerankan tokoh yang harus ada chemistrynya *ciieelaah tak heran adegan mereka muncul ke kehidupan nyata dengan bersebarnya berita berpacarannya Prilly dengan Aliando.
Banyak orang yang menganggap bahwa GGS sama dengan Twilight. Mungkin ceritanya agak sama, tapi yang jelas kedua sinetron dengan film sangatlah berbeda dengan jelas.
Cukuplah penjelasan saya di blog ini.. tunggu di post berikutnya

Tinggalkan komentar anda, saya akan menerimanya dengan lapang dada...